MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO
@ws 19 Juli 2018 15:08:18 WIB
Semanu - Kata mikul (jawa) atau memikul mengandung arti membawa di atas bahu, kata dhuwur (jawa) artinya tinggi, kata mendhem (jawa) artinya memendam, menanam atau mengubur sedangkan kata jero artinya dalam. Dari arti kata tersebut maka kalimat ungkapan "Mikul dhuwur mendhem jero" memiliki makna menjunjung tinggi sesuatu dan memendam sesuatu dengan dalam. Lalu apa yang dimaksud dengan sesuatu yang harus dijunjung tinggi dan apa yang harus pendam dalam-dalam serta dalam keadaan bagaimana hal itu dilakukan?
Mikul dhuwur mendhem jero sering disalahartikan sebagai tindakan atau usaha untuk tidak mengadili orang tua dan pemimpin yang bersalah. Kesan yang muncul kemudian adalah orang Jawa begitu mudah melepaskan tanggung jawab atas kesalahan dan beban yang seharusnya dilaksanakan dan diselesaikan agar tidak lagi menjadi penghalang bagi kebajikan-kebajikannya.
Mikul dhuwur mendhem jero, meskipun dimaksudkan untuk selalu hormat kepada orang tua atau pemimpin, namun tidak serta merta untuk sekedar menonjolkan kebaikan atau prestasi orang tua atau pemimpin serta memendam atau menutupi kekurangan atau kesalahannya. Karena orang tua atau pemimpin juga memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk selalu melakukan tugasnya dengan baik dan benar serta mampu menjadi teladan bagi anak atau rakyatnya. Justru orang tua atau pemimpin dituntut "lebih" dalam mengaktualisasikan budi pekerti luhur.
Mikul Dhuwur Mendhem Jero tersebut menjadi tema Maka dalam acara Bersih Dusun atau Rasulan di Padukuhan Munggi Pasar pada hari Minggu, 15 Juli 2018 yang lalu.
Bersih Dusun atau Rasulan itu sendiri memiliki tujuan atau hajat untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada seluruh warga di Munggi Pasar, baik berupa hasil bumi, rizki dalam bekerja, kesehatan maupun ketenteraman warga dalam menjaga kerukunan sesama warga.
"Tema ini kami pilih agar sinergitas antara orang tua atau pemimpin di wilayah Munggi Pasar khususnya mampu memberikan contoh dan pengayoman bagi anak-anak atau warganya. Sehingga ke depan diharapkan kehidupan di Munggi Pasar selalu ayom ayem toto titi tentrem kerta raharja (jawa) atas ridho dari Allah SWT." Jelas Joko Riswanto selaku Dukuh Munggi Pasar.
Rangkaian acara Bersih Dusun atau Rasulan di Munggi Pasar berakhir pada malam hari dengan puncak acara Pagelaran Wayang Kulit.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |