PENGUATAN SATGAS DAN RELAWAN PENANGANAN COVID 19 KALURAHAN SEMANU

HR 18 Oktober 2021 22:20:44 WIB

Semanu (SIDA) - Hari ini, Senin tanggal 18 Oktober 2021 dilaksanakan kegiatan hari keempat penguatan satgas dan relawan penanganan covid 19 dengan sasaran Padukuhan Tunggul Timur, Padukuhan Tunggul Barat, Padukuhan Ngebrak Timur dan Padukuhan Ngebrak Barat. Sebelumnya selasa tanggal  12 Oktober 2021 dilaksanakan di Padukuhan Semanu Selatan dengan sasaran Padukuhan Semanu Utara, Padukuhan Semanu Tengah, Padukuhan Semanu Selatan, Padukuhan Clorot dan Padukuhan Tambakrejo. Hari kedua dilaksanakan pada hari Kamis 14 Oktober 2021 di Padukuhan Sambirejo dengan sasaran Padukuhan Ngringin, Padukuhan Sambirejo, Padukuhan Nitikan Barat, Padukuhan Nitikan Timur dan Padukuhan Pragak.

Hari Ketiga dilaksanakan tanggal 15 Oktober 2021  di Padukuhan Sokokerep dengan Sasaran Padukuhan Bendorejo, Padukuhan Sokokerep, Padukuhan Munggi, Padukuhan Munggi Pasar dan Padukuhan Wareng.

Nara Sumber yang hadir dari Tim Kapanewon yaitu Panewu Semanu, Bapak Sabarisman yang baru menjabat di Kapanewon Semanu beserta jajarannya. Tim dari Kalurahan di Koordinir oleh Jagabaya Kalurahan Semanu Ibu Destyana Hermawati.

Materi yang disampaikan adalah:

“Pandemi COVID-19 telah menyebabkan penderitaan bagi siapa saja, tua muda, miskin kaya, tak pandang usia dan strata.

Perjuangan tanpa kenal lelah oleh berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan, Pemerintah Pusat, Daerah, hingga Desa/ Kelurahan, TNI-POLRI, akademisi dan kelompok profesional lainnya. Namun, hingga saat ini pandemi masih terus berlangsung.

Saatnya kita menyamakan langkah. Gotong royong adalah kunci. Mari bergandengan tangan menghadapi pandemi COVID-19. Dari, oleh, dan untuk masyarakat. Laksanakan protokol kesehatan 5M, mendukung 3T dan menyukseskan vaksinasi dengan disiplin, kompak, dan konsisten.

Disiplin: taat dan patuh yang kuat kepada aturan.

Kompak: bersatu padu dalam menanggapi atau menghadapi masalah.

Konsisten: mantap dan taat asas dalam bertindak.

Posko Desa/Kelurahan adalah milik kita bersama untuk mewujudkan semangat gotong royong, saling memberdayakan, mulai dari keluarga, komunitas RT dan RW untuk menjawab berbagai masalah. Lembaga ini harus dapat berkelanjutan dan mandiri. Ayo kita perkuat dan dukung Posko Desa/Kelurahan sebagai wahana menuju Indonesia bebas pandemi COVID-19.

Target:

  1. Tidak ada penularan lokal desa/kelurahan,
  2. 100% penduduk desa menerapkan 3M, mendukung 3T, dan menyukseskan vaksinasi.

Prinsin-Prinsip Posko:

  1. Pendekatan Manusiawi/Humanis

Menjadikan seluruh warga masyarakat menjadi subyek/ pelaku.

  1. Pendekatan Berbasis Komunitas

Peran Pemerintah (Pusat dan daerah) dibagikan sampai tingkat paling Mikro (Desa, RW/RT)

  1. Pendekatan Gotong royong

Pelibatan semua pemangku kepentingan dengan cara yang lebih persuasif dan partisipatif aktif (Perpartif).

  1. Pendekatan Sosiologis-Psikologis

Penekanan pada kedisiplinan dan kepatuhan dilandasi dengan kesadaran secara individual maupun komunal.

  1. Pendekatan Kepentingan

Mengutamakan kepentingan bersama, sehat dan bebas pandemi COVID-19.

  1. Aset Komunitas

Fasilitasi dengan memberdayakan aset komunitas dan pelayanan publik.

  1. Elemen Kompak

Pemerintah perlu mengondisikan agar semua elemen kompak (tidak terbatasi oleh politik, SARA).

  1. Kesepakatan

Kesepakatan antara seluruh elemen yang terlibat dalam menentukan keberhasilan.

Pihak-pihak yang bertanggungjawab dan terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi, edukasi, pembinaan maupun pengawasan:

Pemerintah, RT/RW, Kader, Karangtaruna, masyarakat umum, tokoh masyrarakat, Babinsa, Babinkamtibmas dan Masyarakat, Perlu sinergi yang terintegrasi diantara semua.

Hal-Hal yang Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus

Terdapat beberapa hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus di Posko Desa/Kelurahan, diantaranya sebagai berikut:

Stigma Negatif

Stigma negatif adalah pandangan dan penilaian negatif yang dilabelkan kepada seseorang dengan tujuan dan berakibat meremehkan.

Stigma terkait dengan wabah COVID-19:

Stigma publik: Penderita COVID-19 dianggap sangat menular, berbahaya, sehingga harus diusir dan dikucilkan.

Stigma diri: Adanya perasaan tidak berharga, putus asa, tercemar ketika divonis positif.

Kelelahan Pandemi

Kelelahan pandemi adalah munculnya demotivasi untuk mengikuti protokol kesehatan 3M sebagai langkah perlindungan diri dan orang lain (WHO).

Cara mengatasi kelelahan pandemi:

Melakukan aktivitas baru

Mencari berbagai alternatif kegiatan menarik

Aktif secara fisik

Beraktivitas yang menggerakkan fisik, seperti olah raga.

Selalu kuatkan keyakinan bahwa setiap masa akan berganti

Setiap kesusahan akan berganti dengan kemudahan.

New Normal

Lakukan aktivitas yang dahulu ingin dilakukan jika memiliki waktu luang

pengembangan diri

Berpikiran Positif

Ubah pemikiran terjebak terkait kondisi pandemi COVID-19 dan tetap semangat

Berhubungan dengan alam

Seperti membuka jendela, berjemur, menyiram tanaman, memandangi tanaman atau alam di sekitar, menikmati suara alam

Tetap memelihara komunikasi dengan orang lain memanfaatkan teknologi

Ingat bahwa yang dilakukan saat ini adalah physical distancing, bukan social distancing.

Masyarakat terus dihimbau untuk mengikuti vaksin dalam rangka mewujudkan kekebalan kelompok dan untuk menjaga diri masing-masing dari virus Corona 19.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung